Indonesia terkenal sebagai negara agraris, yaitu mengandalkan kehidupannya dari sektor pertanian, tetapi jika kita lihat kehidupan petani sayuran di Indonesia sering kali penuh dengan penderitaan, terutama ketika harga sayuran di pasaran anjlok. Terlebih jika Harga anjlok dan harga jual sayur tidak sebanding dengan biaya produksi, bahkan terkadang harganya sangat rendah hingga mereka terpaksa membuang hasil panen mereka, sesuatu yang bagi sebagian dari kita berpikir mubazir kenapa tidak dibagi-bagikan saja. Penyebab dari harga sayuran yang anjlok salah satu faktor utamanya adalah adanya permainan tengkulak yang sering kali mengendalikan harga pasar. Tengkulak biasanya membeli sayuran dari petani dengan harga sangat rendah, kemudian menjualnya dengan harga lebih tinggi di pasar. Hal ini karena petani tidak memiliki akses langsung ke pasar atau sarana distribusi yang memadai, sehingga mereka terpaksa menjual kepada tengkulak.

Faktor cuaca juga memainkan peranan penting bagi petani sayuran, cuaca ekstrem, seperti banjir atau kekeringan, dapat menyebabkan gagal panen atau sebaliknya, panen yang melimpah dalam waktu singkat. Ketika pasokan sayuran melimpah maka berlaku hukum ekonomi demand (permintaan) dan supply (persediaan/pasokan) yaitu harga turun drastis karena pasokan jauh melebihi permintaan.

Ada fenomena unik di daerah Yogyakarta yaitu sebuah Masjid di Yogyakarta memborong sayur dari petani sampai berton-ton karena kasihan melihat harga sayuran yang sedang turun drastis sehingga pihak Masjid memborong sayuran dari petani untuk dibagikan ke Jemaah masjid atau juga sebagai penyalur dan distributor ke pembeli/konsumen. Kejadian ini terjadi di Masjid Nurul Ashri yang terletak di Deresan, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Aksi Masjid Nurul Ashri ini ramai dibicarakan dan dibagikan warganet lewat media sosial.

Aksi ini tentu dari kita sebagai muslim harusnya menyadarkan kita bahwa kekuatan kita ada di Masjid. Kita harus ingat bagaimana junjungan kita Nabi Muhammad SAW melakukan semua kegiatan bermula dari Masjid dengan para sahabatnya. Mereka berdiskusi, belajar, menyusun strategi, semua bermula dari Masjid. Inilah yang hilang dari umat islam di dunia dan juga di Indonesia. Jika saja masjid dibangkitkan Kembali fungsinya bukan hanya sebagai tempat beribadah tetapi juga sebagai rumah segala kegiatan umat islam maka dapat dipastikan umat islam akan berjaya.

Coba bayangkan betapa akan untungnya petani dan betapa akan buntungnya tengkulak jika skema ini dijalankan dengan benar. Kebangkitan umat islam tentu akan di depan mata. Petani makmur karena sudah ada kepastian barangnya akan terjual melalui masjid sehingga petani bisa fokus mengembangkan hasil pertaniannya tanpa pusing harus berurusan lagi dengan tengkulak yang semena-mena membeli hasil panen mereka dengan harga murah.

Banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan di masjid jika umat islam sadar betapa besarnya kekuatan kita jika kita memakmurkan masjid, kembali memulai sesuatu di masjid. Berikut contoh kegiatan yang sebaiknya kita mulai galakkan kembali dari masjid :

  1. Kajian Ilmiah dan Keagamaan
    Ini tentu saja kegiatan utama yang sering dilalukan di Masjid sebagai tempat memperdalam Al-Quran, Hadist, Fiqih dan kajian agama islam lainnya.
  2. Kelas pendidikan formal dan non-formal
    Masjid sebagai tempat belajar bahasa arab, komputer, bahasa asing, keterampilan, seperti mekanik, kelistrikan, civil bangunan dan lainnya.
  3. Diskusi dan seminar
    Masjid sebagai tempat mengadakan diskusi panel, seminar, lokakarya misalnya membahas isu-isu kontemporer seperti ekonomi syariah, teknologi, kesehatan sesuai perspektif islam
  4. Program pembinaan remaja dan anak-anak
    Masjid sebagai tempat untuk membina remaja dan anak-anak secara holistik, dari aspek agama hingga pengembangan karakter, hal ini sangat diperlukan agar remaja dan anak-anak tumbuh dengan pemahaman agama yang kuat serta keterampilan yang siap menghadapi tantangan masa depan
  5. Kegiatan sosial dan kemanusiaan
    Masjid sebagai tempat kegiatan sosial dan kemanusiaan, contohnya adalah kegiatan memborong sayuran petani ini
  6. Pusat konsultasi dan bimbingan
    Masjid sebagai pusat konsultasi dan bimbingan seperti konseling pernikahan, bimbingan agama, hingga konsultasi bisnis berbasis syariah
  7. Perpustakaan dan pusat belajar
    Masjid sebagai perpustakaan dan pusat belajar dengan membuka literasi berbasis islami, teknologi, sains, serta buku-buku yang bermanfaat seperti buku keterampilan dan lain-lainnya.
  8. dan lain-lain

Jadi kapan bangkitmu umat islam ?

Baca juga :